g20
Kelas Virtual Green Infrastructure Wisata Alam Di Kawasan Hutan | Belajar Menangani Sampah di Rumah Kompos Pak Arief |

Kelola Sampah Mandiri dari Kegiatan Wisata Alam

Rabu, 15 Juni 2022

Kawasan hutan Indonesia, khususnya Kawasan konservasi memiliki potensi jasa lingkungan yang sangat besar untuk dikembangkan. Salah satu potensi jasa lingkungan dari Kawasan konservasi adalah pemanfaatan wisata alam yang telah terbukti menjadi salah satu sector andalan dalam meningkatkan pertumbuhan nasional dan daerah. Namun, selain berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi, pemanfaatan wisata alam pada Kawasan konservasi juga menimbulkan persoalan baru, diantaranya persoalan timbulan sampah yang berakibat terjadinya pencemaran lingkungan. Untuk memperkuat kebijakan tata kelola sampah mandiri pada kegiatan wisata alam, Pusat Keteknikan Kehutanan dan Lingkungan menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) pada Hari Kamis 17 Maret 2022 dengan mengangkat topik “Pengembangan Sarana dan Prasarana Pengelolaan Hutan dan Lingkungan: Kelola Sampah Mandiri dari Kegiatan Wisata Alam”.

Kepala Pusat Keteknikan Kehutanan dan Lingkungan, Asep Sugiharta dalam sambutan pengantarnya mengharapkan diskusi kali ini dapat merumuskan konsep dan strategi pengelolaan sarana prasarana wisata alam dan pengelolaan sarana prasarana penanganan sampah dalam mendukung tata kelola sampah mandiri dari kegiatan wisata alam. Permasalahan yang terjadi di tingkat tapak saat ini adalah pengelolaan sampah masih dilakukan secara konvensional (kumpul, angkut, buang) dan belum menerapkan pemilahan untuk kegiatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam rangka circular economy di lanskap kawasan hutan dari kegiatan wisata alam. Untuk itu perlu ada strategi pengembangan daerah wisata menjadi kawasan wisata unggulan yang terintegrasi dengan pengelolaan lingkungan yang baik.

Beberapa pengelola kawasan konservasi telah melakukan upaya penanganan sampah yang timbul dari kegiatan wisata alam. Salah satunya dilakukan oleh Balai Taman Nasional Gunung Rinjani.

Menurut Anggit Haryoso dari Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), total sampah yang dihasilkan dari kegiatan wisata alam di TN Gunung Rinjani pada tahun 2021 sebanyak 5.425 ,61 kg. Dari total tersebut, sebanyak 4.376,46 kg sampah atau 87,30 % dihasilkan dari pendakian dan sisanya sebanyak 689,15 kg sampah atau 12,70% dihasilkan dari kegiatan non pendakian.


BAGIKAN

BERI KOMENTAR


g20
Live Streaming
Pengunjung